Mendengar suara malam, duduk sendiri tiada yang
menemani. Mungkin allah sedang menguji ku. Tapi, bila ingin berkata tetesan air
mata ini selalu membasahi pipi ku. Ku tak tahu lagi kepada siapa ku harus
mencurahkan segala penak didalam hati ini. Semua hanyalah khayalan ku saja.
Khayalan yang tak mungkin untuk terjadi.
Sendiri meratapi hidup, perjalanan yang tak tahu
dimana titik akhirnya. Ku menangis hingga tiada seorangpun yang tahu,
bahwasanya hati ini selalu terkikis oleh air mata. Mata ini seakan tak terlihat
yang menemaniku, membantuku, dan menghiburku. Mungkin memang jalan hidup ini
berbeda. Ku tak seperti orang lain yang selalu ceria dan memberikan senyum
manisnya. Aku hanyalah seorang pendiam yang selalu membuat orang lain kecewa.
Kehidupan yang penuh dengan batu akan menjadi sebuah
cerita. Cerita yang tiada habisnya. Hingga dapat dijadikan sebuah pengalaman
yang begitu berharga.
Ketika dirimu melukai ku namun aku dapat bersabar
Ketika dirimu menjauhiku namun ku selalu tegar
Ketika dirimu memberikan senyum manis mu pada orang
lain
Disaat itulah hati ini menangis dan kecewa
Kecewa karena dirimu tak bisa menahan senyum itu
untuk ku
Aku yang selalu mengalah hingga tubuh ini tidak
berdaging
Kecewa yang penuh dengan rasa amarah
Melihatmu seperti itu... namun aku hanyalah seorang
kekasih yang tak berhak untuk melarang semua perbuatan mu
Ketika disampingku saja dirimu dapat berbuat seperti
itu
Bagaimana jika kita terpisahkan oleh benua dan
lautan yang begitu luas
Mungkin saat kebahagian itu datang ialah disaat ajal
menjemput ku
Suatu saat nanti kau akan mengerti saat aku pergi
dan takkan kembali
Bahagia disaat mata ini tak dapat melihat dan tubuh
ini lemah tak berdaya.
Mungkin wajah ku tak sesempurna seperti orang lain,
tak secantik orang lain
Sikap, tutur kata ku tak seperti yang lain
Namun, yang aku miliki hanyalah kebaikan dan
ketabahan untuk dapat menerima semua ini.
By : Dery Art
0 komentar:
Posting Komentar