Harapan Indah Paus dan Remora
Karya : Desyi _R
Perjalanan
hidup yang selalu lika-liku dengan segala rintangan. Rintangan yang dapat
membuat manusia bertahan lebih bersabar dalam menghadapi berbagai macam ujian
dalam hidup. Berbagai macam rintangan rasanya sudah pernah dilalui dengan
kesabaran dan keikhlasan hati. Kesabaran dan keikhlasan dapat membuat hidup
lebih tegar. Namun, hidup takkan indah bila tak ada rintangan.
Goresan
tinta selalu tertulis dalam Diary ini. Sebait demi sebait goresan tinta akan
membentuk sebuah cerita. Cerita yang indah bila dapat memaknai dari satu
kalimat. Cerita ini ku tulis bukan karena ingin menjadi seorang familiar, namun
cerita ini hanyalah bukti dari perjalanan untuk sebuah harapan indah demi
menuju cinta sejati.
Malam
yang sepi hanya terdengar rintikan hujan. Remora duduk sendiri dengan
memandangi awan yang mendung dan gelap gulita. Hati Remora ingin selalu
dekat dengan Paus yang di sayangi.
Remora
berkata “ Kapankah harapan indah ini terwujud untuk selalu disamping mu”.
Semua
harapan didalam hati Remora selalu tumbuh dan tumbuh. Namun, Remora menyadari
bahwa Remora tak cantik seperti ikan-ikan yang diluar sana. Remora hanyalah
seorang pendiam dan tidak suka untuk bergaya mewah. Remora menyadari bahwa
dirinya tak layak untuk bergaya mewah. Melihat dari segi negatif kehidupan,
banyak di luar sana yang mencari ikan hanya dari wajah cantik.
Remora
dan Paus mempunyai harapan yang indah yakni untuk hidup bersatu selamanya
hingga maut yang dapat memisahkan mereka. Tetapi, Paus dan Remora menyadari
untuk hidup bersatu sangat banyak rintangannya. Dikala perkuliahan ini berakhir
dengan pakaian hitam dan toga dikepala. Paus dan Remora terpisah, namun
terpisah bukan berarti mengakhiri perjalanan cinta sejati. Terpisah dengan
jarak untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan ujian.
Hati
Remora berkata “ Apakah Aku dapat menjalani hari-hari tanpa Paus di samping ku?”
Paus
selalu memberi semangat dan motivasi untuk Remora. Paus Selalu meyakinkan hati
Remora untuk bersabar dan menunggu Paus meminang Remora. Remora selalu menangis
di pundak Paus ketika mengingat tak lama lagi Paus akan pergi. Pergi untuk
mencari jati diri yang sebenarnya.
Rencana
dan harapan indah demi menuju cinta sejati tidaklah mudah. Namun, selalu ada
rintangan dari ikan-ikan yang lain. Remora takut dikala Remora tak bisa menjadi
seperti apa yang di inginkan oleh ikan-ikan yang berada disekeliling Paus. Mungkin
Sedikit menghalangi perjalanan cinta sejati Paus dan Remora ialah ikan-ikan
yang lain. Mungkinkah ikan-ikan yang lain tak pernah merasakan perjalanan cinta
sejati yang sebenarnya. Remora takut akan perjalanan cinta sejati ini sia-sia.
Demi
harapan indah Paus dan Remora selalu menjaga satu sama lain. Menjaga hubungan
agar tak ada keributan. Saling kasih dan mengasihi disetiap hari-hari Remora.
Paus begitu menyayangi Remora, Namun Remora lebih menyayangi Paus. "Berharap semua angan-angan ini akan terwujud" Remora mengucap dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar